Seuramoe Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
HomeSeuramoeSearchRegisterLatest imagesLog in

 

 PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT

Go down 
AuthorMessage
june.dawn
Co-Admin
june.dawn


Join Date : 2011-06-06
Location : Banda Aceh
Posts : 101
PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT Left_bar_bleue98 / 10098 / 100PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT Right_bar_bleue


PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT Empty
PostSubject: PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT   PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT EmptyTue 14 Jun 2011 - 18:00

Selasa, 7 Juni 2011 22:52:19 WIB

PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT

Oleh
Ustadz Muslim Atsari


Syaithan merupakan musuh nyata manusia. Dia selalu berusaha
menjerumuskan manusia kedalam jurang kekafiran, kesesatan dan
kemaksiatan. Di dalam menjalankan aksinya itu syaithan memiliki dua
senjata ampuh yang telah banyak makan korban. Dua senjata itu adalah
syubhat dan syahwat. Dua penyakit yang menyerang hati manusia dan
merusakkan perilakunya.

Syubhat artinya samar, kabur, atau tidak jelas. Penyakit syubhat yang
menimpa hati seseorang akan merusakkan ilmu dan keyakinannya. Sehingga
jadilah “perkara ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, maka orang
tersebut tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.
Bahkan kemungkinan penyakit ini menguasainya sampai dia menyakini yang
ma’ruf sebagai kemungkaran, yang mungkar sebagai yang ma’ruf, yang
sunnah sebagai bid’ah, yang bid’ah sebagai sunnah, al-haq sebagai
kebatilan, dan yang batil sebagai al-haq”. [Tazkiyatun Nufus, hal: 31,
DR. Ahmad Farid]

Penyakit syubhat ini misalnya: keraguan, kemunafikan, bid’ah, kekafiran, dan kesesatan lainnya.

Syahwat artinya selera, nafsu, keinginan, atau kecintaan. Sedangkan
fitnah syahwat (penyakit mengikuti syahwat) adalah mengikuti apa-apa
yang disenangi oleh hati/nafsu yang keluar dari batasan syari’at.

Fitnah syahwat ini akan menyebabkan kerusakan niat, kehendak, dan perbuatan orang yang tertimpa penyakit ini.

Penyakit syahwat ini misalnya: rakus terhadap harta, tamak terhadap
kekuasaan, ingin populer, mencari pujian, suka perkara-perkara keji,
zina, dan berbagai kemaksiatan lainnya.

KEKHAWATIRAN RASULULLAH TERHADAP PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengkhawatirkan fitnah
(kesesatan) syahwat dan fitnah syubhat terhadap umatnya. Beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ

Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat
mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta
fitnah-fitnah yang menyesatkan. [HR. Ahmad dari Abu Barzah Al-Aslami.
Dishahihkan oleh Syaikh Badrul Badr di dalam ta’liq Kasyful Kurbah, hal:
21]

Syahwat mengikuti nafsu perut dan kemaluan adalah fitnah syahwat,
sedangkan fitnah-fitnah yang menyesatkan adalah fitnah syubhat.

Kedua fitnah ini sesungguhnya juga telah menimpa orang-orang zaman dahulu dan telah membinasakan mereka. Allah berfirman.

كَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ
أَمْوَالاً وَأَوْلاَدًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلاَقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُم
بِخَلاَقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُم بِخَلاَقِهِمْ
وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا أَوْلَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي
الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

(Keadaan kamu hai orang-oang munafik dan musyirikin adalah) seperti
keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan
lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kamu. Maka mereka
telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah nikmati bagianmu
sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagian mereka, dan kamu
mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya.
Mereka itu, amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan
mereka itulah orang-orang yang merugi. [At Taibah :69]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Allah menggabungkan
antara “menikmati bagian” dengan “mempercakapkan (hal yang batil)”,
karena kerusakan agama itu kemungkinan:

• terjadi pada keyakinan yang batil dan mempercakapkannya (hal yang batil)
• atau terjadi pada amalan yang menyelisihi i’tiqad yang haq.

Yang pertama adalah bid’ah-bid’ah dan semacamnya. Yang kedua adalah
amalan-amalan yang fasiq. Yang pertama dari sisi syubhat-syubhat. Yang
kedua dari sisi syahwat-syahwat.

Oleh karena itulah Salafush Shalih dahulu menyatakan: “Waspadalah kamu
dari dua jenis manusia: Pengikut hawa-nafsu yang telah disesatkan oleh
hawa-nafsunya (inilah fitnah syubhat-pen), pemburu dunia yang telah
dibutakan oleh dunianya (ini fitnah syahwat-pen)”.

Mereka juga menyatakan: “Waspadailah kesesatan orang ‘alim (ahli ilmu)
yang durhaka (karena terkena fitnah syahwat-pen), dan kesesatan ‘abid
(ahli ibadah) yang bodoh (karena terkena fitnah syubhat-pen), karena
kesesatan keduanya itu merupakan kesesatan tiap-tiap orang yang
tersesat.”

Maka yang itu (orang ‘alim yang durhaka) menyerupai (orang-orang Yahudi)
yang dimurkai, orang-orang yang mengetahui al-haq, tetapi tidak
mengikutinya. Sedangkan yang ini (‘abid yang bodoh) menyerupai
(orang-orang Nashara) yang sesat, orang-orang yang beramal tanpa ilmu.”
[Iqtidha’ Shirathil Mustaqim, hal: 55, tahqiq Syaikh Khalid Abdul Lathif
As-Sab’ Al-‘Alami]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata: “Firman Allah
Azza wa Jalla : “kamu telah nikmati bagianmu” mengisyaratkan pada
mengikuti hawa-nafsu syahwat, ini merupakan penyakit para pelaku
maksiat. Dan firman Allah: “Dan kamu mempercakapkan (hal yang batil)
sebagaimana mereka mempercakapkannya” mengisyaratkan pada mengikuti
syubhat-syubhat, ini merupakan penyakit para pelaku bid’ah, pengikut
hawa-nafsu, dan perdebatan-perdebatan. Dan sangat sering keduanya
(penyakit itu) berkumpul. Maka jarang engkau dapati orang yang aqidahnya
ada kerusakan, kecuali hal itu nampak pada lahiriyahnya.” [Iqtidha’
Shirathil Mustaqim, hal: 55]

JENIS-JENIS FITNAH SYUBHAT
1. Di antara fitnah syubhat terbesar adalah kekafiran. Karena
sesungguhnya orang-orang kafir itu berada di dalam kesesatan tetapi
mereka menyangka berada di atas kebenaran dan kebaikan. Allah Ta’ala
berfirman:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِاْلأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً {103} الَّذِينَ
ضَلَّ سَعْيَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ
يُحْسِنُونَ صُنْعًا {104} أُوْلَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِئَايَاتِ
رَبِّهِمْ وَلِقَآئِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالَهُمْ فَلاَنُقِيمُ لَهُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا {105}

Katakanlah:"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya". Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur
terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan
Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu
penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. [Al Kahfi : 103 - 105]

Lihatlah orang-orang kafir tersebut! Amalan mereka terhapus dan sia-sia,
tetapi mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya!! Alangkah ruginya
mereka!!!

2. Di antara fitnah syubhat yang tak kalah dahsyat adalah kemunafikan.
Simaklah firman Allah Azza wa Jalla.

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضُُ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذّابٌ
أَلِيمُ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ {10} وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ
تُفسِدُوا فِي اْلأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ {11}

Dalam hati mereka (orang-orang munafik) ada penyakit (syubhat;
keraguan), lalu Allah menambah penyakit itu; dan bagi mereka siksa yang
pedih disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada mereka,
"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi," mereka menjawab,
"Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." [Al Baqarah :
10-11]

Perhatikanlah orang-orang munafik ini, mereka nyata-nyata berbuat kerusakan, tetapi mereka menyangka mengadakan perbaikan!

3. Di antara bentuk fitnah syubhat yang lain adalah fitnah bid’ah dan
mengikuti hawa-nafsu. Fitnah ini menyebabkan umat terpecah-belah menjadi
kelompok-kelompok yang saling bermusuhan.

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata: “Adapun fitnah syubuhat
(syubhat-syubhat), maka telah diriwayatkan dari Nabi dengan banyak
jalan bahwa umat beliau akan berpecah-belah menjadi lebih dari 70
kelompok, sesuai dengan perbedaan riwayat-riwayat jumlah kelebihan dari
70 (yang shahih dan terpilih 73 kelompok-pen), dan bahwa seluruh
kelompok tersebut di dalam neraka kecuali satu saja, yaitu kelompok yang
berada di atas apa yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan
para sahabatnya ada padanya”. [Kasyful Kurbah, hal: 19]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى
ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ
عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ
فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ زَادَ ابْنُ يَحْيَى وَعَمْرٌو فِي
حَدِيثَيْهِمَا وَإِنَّهُ سَيَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ تَجَارَى
بِهِمْ تِلْكَ الْأَهْوَاءُ كَمَا يَتَجَارَى الْكَلْبُ لِصَاحِبِهِ
وَقَالَ عَمْرٌو الْكَلْبُ بِصَاحِبِهِ لَا يَبْقَى مِنْهُ عِرْقٌ وَلَا
مَفْصِلٌ إِلَّا دَخَلَهُ

Ketahuilah, sesungguhnya Ahlul Kitab sebelum kamu telah berpecah-belah
menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah-belah
menjadi 73 agama. 72 di dalam neraka, dan sati di dalam sorga, yaitu
Al-Jama’ah. (Di dalam hadits Ibnu ‘Amr dan Yahya ada tambahan:) Dan
sesungguhnya akan muncul beberapa kaum dari kalangan umatku yang
hawa-nafsu menjalar pada mereka sebagaimana virus rabies menjalar pada
tubuh penderitanya. Tidak tersisa satu urat dan persendian kecuali sudah
dijalarinya. [HR. Abu Dawud, Ahmad, Darimi, Ibnu Abi Ashim. Al-Hakim,
dan lainnya. Dishahihkan oleh Al-Hakim, disetujui Adz-Dzahabi, juga
Syeikh Al-Albani di dalam Dzilalul Jannah I/7]

Perhatikanlah firqah-firqah yang ada di kalangan umat Islam ini, mereka
semua mengaku di atas al-haq, sedangkan mereka saling menyatakan sesat
terhadap kelompok yang lain. Alangkah besarnya syubhat yang ditanamkan
syaithan ini!

JENIS-JENIS FITNAH SYAHWAT
Macam-macam fitnah syahwat ini sumbernya terangkum dalam “kenikmatan kehidupan dunia” sebagaimana Allah Azza wa Jalla firmankan:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ
وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ
الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ {14}

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga). [Ali Imran :14]

Maka di antara fitnah syahwat adalah:
a). Fitnah Wanita.
Inilah fitnah pertama dan terbesar serta paling berbahaya bagi
laki-laki! Rasulullah sudah memperingatkan hal ini di dalam sabda
beliau:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Tidaklah aku menginggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebioh
berbahaya terhadap laki-laki daripada wanita. [HR. Bukhari no: 5096,
Muslim no: 2740, dan lainnya, dari Usamah bin Zaid]

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari hadits ini dengan
perkataan: “Hadits ini menunjukkan bahwa fitnah yang disebabkan wanita
merupakan fitnah terbesar daripada fitnah lainnya. Hal itu dikuatkan
firman Allah: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita…” (Ali-Imran:14), yang
Allah menjadikan wanita termasuk “hubbu syahawat” (kecintaan
perkara-perkara yang diingini), bahkan Dia menyebutkannya pertama
sebelum jenis-jenis yang lain sebagai isyarat bahwa wanita-wanita
merupakan pokok hal itu”. [Fathul Bari]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Kebanyakan yang merusakkan
kekuasaan dan negara adalah mentaati para wanita”. [Iqtidha’ Shirathil
Mustaqim, hal: 257]

Karena fitnah wanita, seseorang dapat terjerumus ke dalam berbagai
kemaksiatan karenanya. Seperti: memandang wanita yang bukan mahramnya,
menyentuhnya, berpacaran, bahkan sampai berbuat zina!

Demikian juga banyak pemuda atau orang tua yang menyimpan foto-foto
wanita kekasihnya, atau artis film, penyanyi, dan lainnya, yang
menyebabkan hatinya menjadi sakit, atau bahkan mati, karena dikuasai
bayang-bayang wanita pujaannya itu!

Termasuk fitnah ini adalah laki-laki yang mentaati istri untuk memuaskan
kesenangannya di dalam bersolek, berhias, dan bersenang-senang,
sehingga berusaha mendapatkan harta berbagai cara, baik halal atau
haram!
Atau mencintai istri secara berlebihan sehingga lebih mengutamakannya
dari siapapun bahkan orang-tuanya! Atau bahkan lebih mantaati istri
daripada mentaati Allah dan Rasul-Nya!! Sehingga suami lebih memilih
menemani istrinya daripada melaksanakan ketaatan, baik, shalat
berjama’ah di masjid, berjihad fi sabililah dan lainnya.

Demikian juga digunakannya wanita sebagai media iklan, atau pelicin
untuk meraih jabatan, kepuasan atasan, dan tujuan duniawi lainnya.

Wanita yang menggunakan daya-tariknya atau bahkan menjual tubuhnya untuk
mendapatkan harta. Semua itu merupakan fitnah berbahaya yang
ditimbulkan wanita.

b). Fitnah Anak.
Allah mengingatkan fitnah anak ini di dalam firmanNya:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ
عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتُصْفِحُوا
وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورُُ رَّحِيمٌ {14} إِنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةُُ وَاللهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمُُ {15}

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta
mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan
(bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. [At Taghaabun: 14-15]

c). Di antara fitnah syahwat adalah saling berlomba meraih dunia dan
rakus terhadap harta sehingga menimbulkan iri, dengki, hasad dan saling
menjauhi antar umat. Hal itu disebabkan dibukanya kemakmuran dan
kemewahan hidup oleh Allah Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا فُتِحَتْ عَلَيْكُمْ فَارِسُ وَالرُّومُ أَيُّ قَوْمٍ أَنْتُمْ قَالَ
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ نَقُولُ كَمَا أَمَرَنَا اللَّهُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ
تَتَنَافَسُونَ ثُمَّ تَتَحَاسَدُونَ ثُمَّ تَتَدَابَرُونَ ثُمَّ
تَتَبَاغَضُونَ أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ ثُمَّ تَنْطَلِقُونَ فِي مَسَاكِينِ
الْمُهَاجِرِينَ فَتَجْعَلُونَ بَعْضَهُمْ عَلَى رِقَابِ بَعْضٍ

Jika Persia dan Romawi dibukakan pada kamu, menjadi kaum yang mana kamu
nanti? Abdurrahaman bin ‘Auf berkata: “Kami akan berkata sebagaimana
yang diperintahkan Allah dan Rasulullah. (Beliau berkata): “Atau (kamu
akan melakukan) selain itu, kamu akan saling berlomba (meraih dunia),
kemudian kamu akan saling hasad, kemudian kamu akan saling menjauhi,
kemudian kamu akan saling membenci, atau semacamnya, kemudian kamu akan
berangkat ke rumah-rumah orang-orang muhajirin, lalu sebagian kamu
memukul leher sebagian yang lain. [HR. Muslim, Ibnu Majah, dan lainnya
dari Abdulah bin Amr bin Al-Ash]

Dalam hadits lain beliau bersabda:

فَوَاللَّهِ لَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ أَخَشَى عَلَيْكُمْ
أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا
أَهْلَكَتْهُمْ

Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kamu. Tetapi
aku khawatir atas kamu jika dunia dihamparkan atas kamu sebagaimana
telah dihamparkan atas orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu akan
saling berlomba (meraih dunia) sebagaimana mereka saling berlomba
(meraih dunia), kemudian dunia itu akan membinasakan kamu, sebagaimana
telah membinasakan mereka.” [HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lainnya
dari Amr bin Auf Al-Anshari]

d). Tamak Terhadap Asy-Syaraf (kemuliaan, kedudukan, kehormatan,
gengsi). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberitakan tentang
bahaya tamak terhadap asy-syaraf dengan sabdanya:

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ

Tidaklah dua srigala lapar yang dilepas pada seekor kambing lebih
merusakkannya daripada ketamakan seseorang terhadap harta dan kehormatan
(yang merusakkan) agamanya. [HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dari Ka’b
bin Malik Al-Anshari. Dishahihkan oleh Syaikh Mushthafa Al-Adawi di
dalam Shuwar Minal Fitan, hal: 38]

BENTENG FITNAH SYUBHAT DAN SYAHWAT
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Asal seluruh fitnah (kesesatan)
hanyalah dari sebab: mendahulukan fikiran terhadap syara’ (agama) dan
mendahulukan hawa-nafsu terhadap akal.

Yang pertama adalah asal fitnah syubhat, yang kedua adalah asal fitnah
syahwat. Fitnah syubhat-syubhat ditolak dengan keyakinan, adapun fitnah
syahwat ditolak dengan kesabaran. Oleh karena itulah Alloh menjadikan
kepemimpinan agama tergantung dengan dua perkara ini.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ

Dan Kami jadikan di antara mereka (Bani Israil) itu pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.Dan
adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. [As Sajdah:24]

Ini menunjukkan bahwa dengan kesabaran dan keyakinan akan dapat diraih
kepemimpinan dalam agama. Alloh juga menggabungkan dua hal itu di dalam
firmanNya:

وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ }

Dan mereka saling menasehati supaya mentaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran. [Al Hasr :3]

Maka mereka saling menasehati supaya mentaati kebenaran yang menolak
syubhat-syubhat, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran yang
menghentikan syahwat-syahwat.

Allah juga menggabungkan antara keduanya di dalam firmanNya:

وَاذْكُرْ عِبَادَنَآ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُوْلِى اْلأَيْدِي وَاْلأَبْصَارِ

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Ya'qub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. [Ash Shaaffat
:45]

Maka dengan kesempurnaan akal dan kesabaran, fitnah syahwat akan
ditolak. Dan dengan kesempurnaan ilmu dan keyakinan, fitnah syubhat akan
ditolak [Mawaridul Amaan, hal: 414-415]

Wallahul Musta’an.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun VIII/1425H/2004.
Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi
Km.8 Selokaton Gondanrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]


http://almanhaj.or.id/content/3091/slash/0
Back to top Go down
 
PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» 10 Penyakit Teraneh di Dunia
» MENEPIS SYUBHAT (KERANCUAN) TERHADAP SALAFIYAH

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Seuramoe Forum :: ● RELIGI & SPIRITUAL ● :: Islam Itu Indah :: Adab & Perilaku-
Jump to: